Perlahan Tapi Pasti atau Berhenti Terjungkal

Sebuah cerita disalah satu dusun di tepi kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun - Salak, sekelompok masyarakat hidup bersahaja dengan alamnya. Pengetahuan lokal tentang tata kelola lingkungan mulai diterapkan di kampung ini, upaya-upaya membangun secara kolektif melalui kesadaran kritis terus di kumandangkan melalui diskusi dan obrolan ringan antar anggota kelompok.

Diskusi kelompok kali ini sedikit berbeda, keheningan yang disebabkan tidak berfungsinya micro hidro sebagai sumber listrik, hembusan angin kencang disertai rintik hujan dan cahaya redup lampu lentera menjadi saksi bisu gagasan perubahan yang akan dilakukan di desa Cipeuteuy. Sambutan hangat warga tak bisa lagi di bendung, "Teruskeun...! kenae laun oge, daripada eureun bari ngajungkeul" tangkas salah satu tokoh kampung. Memang berat rasanya ikut terlibat berperang dalam politik desa, namun dengan kekuatan dukungan keluarga, saudara dan teman-teman serta niat yang tulus dan tekad terus memimpin perubahan menuju kerakyatan dan kelestarian mustahil untuk tidak tercapai.

Perlawanan keras terhadap praktek politik uang harus dilakukan, kesadaran kritis warga kampung harus terus dipupuk. Pola pikir yang pendek dan nafsu kenikmatan sesaat harus di hilangkan, membangun diri dengan upaya-upaya yang terencana dan berkelanjutan merupakan solusi mutlak saat ini. Pola pemerintahan yang tidak partisipatif dan cenderung dikendalikan oleh semangat korupsi, kolusi dan nepotisme harus segera dibubarkan, peran serta generasi muda, kelompok tani, kelompok perempuan, persatuan ulama, kelompok buruh pedesaan harus menjadi aktor utama dalam pembangunan desa kedepan. Kesetaraan, transfaransi dan keadilan harus ditegakkan demi terwujudnya masyarakat yang mandiri secara ekonomi, berdaulat secara politik dan bermartabat secara budaya.


Salam


a - B - s